Sabtu, 22 Januari 2011

MAKALAH PENYALIT JANTUNG


MAKALAH PENYAKIT JANTUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit jantung dan stroke merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di Indonesia penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.
Penyakit jantung dan stroke sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua. Dulu memang penyakit-penyakit tersebut diderita oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun ke atas, karena usia juga merupakan salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.
Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab penyakit jantung dan stroke.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dangkat dalam penulisan makalah ini ialah:
  1. mengapa penyakit jantung bisa terjadi?
  2. apakah sebenarnya penyakit jantung itu?
  3. bagaimanakah cara mencegah penyakit jantung?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Penyakit Jantung
Faktor yg menyebabkan terkena resiko penyakit jantung sebagai mana dikemukakan di dalam Satu Kongres Kardiolog di Munich Jerman yaitu :
1) Smooking atau Merokok – yg paling berbahaya menurut mereka
2) Tekanan darah tinggi
3) Penyakit gula atau Diabetes
4) Satu skema pembagian lemak = waist to hip ratio
5) Pola Makan yang salah
6) Kegiatan fisik yang berlebihan
7) Mengkonsumsi Alkohol
8)Banyaknya lemak di dalam darah
9) Faktor psikososial
Namun ada empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu :
  1. merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
  2. kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi
  3. tekanan darah tinggi
  4. penyakit kencing manis
2.2 Penyakit Jantung
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.
Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.
2.3 Mencegah Penyakit Jantung dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Untuk pencegahan penyakit jantung & stroke hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh lainnya. Makanan yang banyak mengandung kolesterol tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi pemicu penyakit jantung dan stroke.
Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.
Kurangi minum alkohol. Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri. Lakukan Olahraga/aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain terkena jantung dan stroke
Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali. Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba.
Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke dengan Tumbuhan Obat
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke mempunyai efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit jantung dan stroke penyebab utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:
  • Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
  • Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.
3.2 Saran
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan, hal tersebut diatas merupakan saran yang baik untuk dijalankan bagi tiap orang untuk menjaga kesehatan terutama Ja
















Penyakit Jantung Koroner

August 23rd, 2009 by admin Leave a reply »
Salah satu penyakit pembunuh di dunia ini adalah penyakit jantung koroner, baik di negara maju maupun negara berkembang penyakit ini menduduki papan atas penyakit yang bisa membawa kematian bagi penderitanya selain penyakit lain seperti flu burung atau flu babi.
Banyak orang meninggal dunia karena penyakit ini dan untuk menyembuhkan penyakit ini relatif sulit dan memakan banyak biaya (misalkan biaya untuk operasi). Meskipun penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut, kita yang masih muda harus menjaga diri agar nantinya di masa tua kita tidak terkena penyakit ini, karena penyakit ini muncul sebagai akibat gaya hidup tidak sehat kita di masa muda.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah. Dimana darah tersebut membawa oksigen yang diperlukan oleh otot-otot jantung yang terdapat di dinding jantung untuk dapat bekerja secara optimal memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Apabila otot-otot jantung tidak menerima oksigen secara sempurna maka kerjanya akan terganggu dan fungsi jantung memompa darah ke seluruh bagian tubuh akan terganggu pula.
Penyakit Jantung Koroner pada awalnya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (arteri koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dan lain-lain yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
Resiko kita menderita penyakit ini akan semakin besar apabila kita mempunyai beberapa faktor resiko seperti di bawah ini:
Oleh karena itu sejak muda biasakan menjalani gaya hidup sehat agar di masa tua kita tidak terkena penyakit jantung koroner.

ATOM DAN RADIASI


BAB I
PENDAHULUAN
I.                   Latar belakang
A.    Fisika Atom dan Radiasi
Atom Adalah merupakan bagian terkecil suatu elemnt yang mangambil bagian dalam suatu reaksi Kimia.
B.     Model – model Atom
Ada 3 model atom yaitu :
1.            JJ Thomson ( 1910 )
2.            Ernest Rutherford ( 1911 )
3.            Niels Bohr ( 1913 )
1.      Model atom Thomson
Bagaikan sebuah bola yang mengandung muatanpositif tersebar secara merata diseluruh volume bola.
2.      Model Atom Rutherford
Bahwa bagian luar suatu atom dibatasi oleh elektron, sedangkan bagian tengah dibatasi oleh inti bermuatan positif.
3.      Model Atom Niels Borhr
-          Elektron dalam gerakannya mengelilingi inti hanya mungkin apabila memiliki sudut besar.
-          Elektron bergerak dalam lintasan stasioner tanpa memancarkan energi.
-          Elektron dapat pindah dari lintasan satu kelintasan lain.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Radioaktif
Radioaktif adalah unsur inti atom yang mempunyai sifat memancarkan sinar X Alfa, Beta, Gamma.
1.                                                                                    Sinar Alfa
Merupakan partikel x yang dipancarkan oleh sebuah inti yang terjadi dari 4 buah Nuclean, yaitu 2 proton dan 2 neutron. Sinar alfa mempunyai daya tembus sangat kecil sehingga pemakainya sangat terbatas dalam radioterapi. Partikel alfa tidak mengalami pembelahan, hal ini disebabkan masa partikel alfa lebih besar dibandingkan dengan masa elektron.
2.                                                                                    Sinar Beta
Sinar Beta atau partikel beta merupakan partikel yang dilepas atau terbentuk pada suatu Nucleon inti. Sinar beta dapat berupa elektron bermuatan negatif, elektron bermuatan positif partikel beta mudah dibedakan pada pertumbukan dengan elektron-elektron ataom. Jarak tembus partikel beta positron ( positif ) hampir sama dengan jarak tembus partikel beta negatron ( negatif ). Positron dapat mendekati elektron atom sampai dekat sekali, bahkan bersatu dengan elektron itu dan berubah menjadi sinar gamma. Proses ini disebut Anihilasi. Sinar beta/partikel beta yang bermuatan negatif ( negatron ) berasal dari kulit ataom.
3.                                                                                    Neutron
Partikel tidak bermuatan listrik yang dihasilkan dalam reaktor nuklir. Neutron tidak menimbulkan ionisasi, namun mempunyai energi. Neutron dipakai untuk pengobatan tumor otak. Apabila Neutron dari hasil reaktor atom, maka boron akan mengalami desintegrasi inti dan memancarkan sinar alfa yang dapat menghancurkan kelenjar tumor.
4.                                                                                    Proton
Inti zat cair yang bermuatan positif. Dalam Radioterapi proton dipakai untuk menghancurkan Kelenjar Hipotisis.
5.                                                                                    Sinar Gamma
Terbentuknya sinaar Gamma merupakan hasil disintegrasi inti atom. Inti atom yang mengalami disintegrasi dengan memancarkan sinar alfa. Sinar gamma sama halnya dengan sinar X, termasuk gelombang elektromagnetis.
6.                                                                                    Sinar X
Sinar katoda dan termasuk gelombang elektromagnetis. Timbulnya sinar Xoleh karena ada perbedaan potensial arus searah yang besar diantara kedua elektroda ( Katoda dan Anoda ).Sinar X ditemukan oleh W.C Roentgen            ( Sarjana fisika dari Universitas Wurzburg Jerman ).
Karakteristik Sinar X adalah :
a.       Menghitamkan plat potnet ( Film )
b.      Mengionisasi gas
c.       Menembus berbagai zat
d.      Menimbulkan flourosensi
e.       Merusak Jaringan
B. Energi Absorbsi
Penyinaran terjadi pemindahan atau penyerapan energi radiasi kedalam materi jaringan tubuh yang disinari. Ada 3 proses absobsi radiasi yaitu : Efek foto listrik, Efek Kompton, Pembentukan Sepasang elektron.
1.      Efek foto Listrik
Pada penyinaran cahaya terhadap suatu zat, energi radiasi akan diserap seluruhnya. Energi yang diserap itu dipergunakanuntuk mengeluarkan elektron dari ikatan inti.
2.      Efek Kompton
Energi radiasi hanya sebagaian diserap untuk mengeluarkan elektron dari atom.
3.      Pembentukan Sepasang Elektron
Suatu proses pembentukan positron dan elektron melalui energi radiasi sinar gamma.
C.          Ionisasi dan Jenis Radiasi
1.      Ionisasi
Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif disebut ionisasi. Melalui proses ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau kerusakan pada sel-sel tubuh.
2.      Jenis Radiasi
      Radiasi ada 2 :
a.  Radiasi yang tidak menimbulkan radiasi ( sinar Ulta Ungu, Sinar merah infra, Gelombang ultrasonik ). Jenis gelombang ini rehabilitasi tidak digunakan untuk radioterapi, kecuali gelombang ultrasonik dipakai Rountgen untuk tujuan diagnostik.
   b. Radiasi yang dapat menimbulkan radiasi ( Sinar alfa, Sinar Beta, Sinar Gamma, Sinar X, Proton ).


D.          Energi Radiasi
         Radisaii mempunyai energi, menurut max Planck ( 1900 ) pertukaran energi antara radiasi dan materi tidak terjadi secara kontinyu, melainkan berlangsung melalui satuan energi y ng disebut Kwantum.
E.           Radiasi Pengionan Terhadap Sistem Biologik
         Radiasi pengionan adalah radiasi sinar X atau sinar Gamma. Mula-mula dosis yang digunakan dalam radiasi pengionan adalah yaitu banyaknya radiasi sinar X yang menyebabkan kulit kemerahan. Rountgen ( R ) adalah satuan dari pada banyaknya radiasi sinar X atau sinar gamma yang menimbulkan ionisasi.
F.           Efek Biologis yang Timbul oleh Radiasi Pengionan
         Radioterapi dengan sinar X, Sinar gamma oleh partikel isotop radioatif pada hakekatnya tergantung pada energi yang diabsorbsi baik secara efek foto elektris maupun efek kanpton yang menimbulkan ionisasi pada jaringan. Akibat dari radiasi pengionan ini dinamakan efek biologis.
         Pada efek ionisasi : pada sel-sel terionisasi akan memancarkan elektron pada struktur ikatan kimia dengan akibat terpecahnya molekul-molekul dari sel sehingga terjadi kerusakan sel.
         Pada efek Biologis : Karena jaringan sebagian besar terdiri dari air, radiasi pengionan akan menyebabkan molekul-molekul airterpecah menjadi ion yang sangat mudah mengalami reaksi kimia.
         Urutan menurun sensitivitas jaringan terhadap radiasi adalah ; sumsum tulang, sistem hemopoetik, jaringan alat kelamin, jaringan alat pencernaan, kulit, jaringan ikat, jaringan kelenjar, tulang, otot dan urat syaraf. Pada efek somatic yang ditimbulkan oleh radiasi pengionan terutama terhadap kelainan pada tubuh yaitu :
1.            Terhadap Kulit : timbul dermatitis akut, dermatitis khronika dan late effect daripada dermatitis akuta.
2.            Terhadap Mata : menimbulkan konjungtinitis dan keratitis
3.            Terhadap Alt Kelamin sterilisasi menimbulkan mutasi gen kelainan pada keturunan. Pada wanita hamil akan terjadi kematian foetus atau kelainan
4.            Terhadap Paru-paru : menimbulkan batuk, sesak nafas, nyeri dada
5.            Terhadap tulang : memberikan gangguan pertumbuhan tulang serta osteoporosis
6.            Penyakit Radiasi : demam, rasa lemah, kurang nafsu makan, nosea, nyeri kepala, mudah mencret
7.            Efek Genetik : terjadi mutasi gen
8.            Terhadap syaraf : timbul myelitis dan degenerasi jaringan otak
G.          Terapi radiasi
         Prinsip dasar terapi radiasi adalah ; menimbulkan kerusakan pada jaringan tumor sebesar mungkin, dengan kerusakan seminimal mungkin pada jaringan normal disekitar tumor. Dilakukan penyinaran langsung pada tumor dari berbagai arah sehingga diperoleh dosis maksimum. Dalam melakukan terapi radiasi perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
1.            Jenis radiasi : Sinar X voltage, uranium, radium
2.            Jenis sel : sel-sel embrional atau bukan
3.            Lingkungan sel apakah terjamin adanya penyaluran darah dari sekitar sel tersebut atau tidak
4.            RBE lebih dari satu mempunyai kemampuan mematikan sel lebih besar


DAFTAR PUSTAKA

Alvin, H.,1980, 3000 Solved Problem in Physics, New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Brown, M.E., 1999, Theory and Problems of Physicse Engineering and Sciences, New York : Mc Graw-Hill, Inc.
Cameron, J.R., Skrofronick, J.G., 1978, Medical Physics, New York : John Wiley & Sons Inc.
Devereaux M.D., Parr G., Hazleman B.L., 1985, Thermography in Reumatology Therapeia, Vol. IV
Gabriel, J.F., 1996, Fisika Kedokteran, Jakarta : EGC
Guyton M.D, Arthur C., 1964, Function of the Human Body, Philadelpia and London: Saunders Company, Second edition.
Hickman, R, and Canon, M. (1995). Nursing science matter: Matter and Energy in the Human Body. Melbourne: Mac Milla Education Australia.
Richardson I.W, 1972, Neergaard E.B, Physics for Biology and Medicine, Wiley & Son Ltd.